Untuk Puan
Akhirnya puan, telah sampailah kita di penghujung jalan itu.
Tempat kita pernah menyerakkan beribu-ribu kenangan.
Tempat bermunculan satu persatu kenangan bahagia yang akhirnya harus tenggelam dalam perpisahan.
Benar, puan, seperti lelucon yang pernah kita tertawakan dahulu bahwa mustahil kita saling tega menebalkan dinding pisah dan berbalik melangkah menjauhi segala cerita.
Benar, puan, seperti yang pernah berbisik riuh di telinga, mustahil sebuah hubungan tak berkawan dengan prasangka.
Puan, pada akhir perjalanan yang kita tapak bersama, betapa menyesakkan melihat dan mendengar potongan cerita kita di sepanjang jalan ini, sebelum akhirnya berhenti dengan sesenggukan yang tak lagi kita sesap bersama.
Selamat berpisah, puan, semoga tak ada lagi sedih menggelayut hari-harimu kelak, pun duka di hari esok biar ku menanggung segala-galanya.
Gambar: Pixabay.com
Komentar
Posting Komentar