Senandika #2 Sembunyi Tetes
PoV Puan Kamu adalah kenangan yang ingin kubunuh secara paksa dari ingatan, namun hati selalu tak ingin melakukannya. Sampai sekarang, aku belum terbiasa melewati hari tanpa mendengar suaramu, tanpa melihat wajahmu, tanpa merasakan genggamanmu. Namun, semua itu tidak tak akan pernah terjadi lagi, bukan? Aku membiarkan hatiku yang telah berdarah untuk selalu mengingatmu, di saat yang sama aku menjahitnya kembali dengan hal-hal baru meski tahu benang yang kurajut kembali terburai setiap kali kenangan bersamamu diam-diam menyusup ke dalam ruang hati. Hidup yang kujalani tak lagi indah, karena dari titik manapun aku memandang, semua yang kulihat adalah kamu. Tidak mudah untuk membiasakan hidup tanpa kamu, namun lambat laun aku pasti akan terbiasa. Aku berusaha melupakanmu dengan berbagai cara. Lembaran-lembaran hari yang kusam kutulis dengan hal-hal baru. Barangkali rasa sakit bisa sedikit dilupa dengan melarutkan diri dalam berbagai kesibukan. Namun, kenangan bersam...